Kategori: Keliling Dunia, Berita | Diterbitkan oleh: Dave Thomas | 13 Februari 2023
Negara mikro Liechtenstein akan terus dikenal sebagai Las Vegas di Pegunungan Alpen setelah para pemilih mengatakan “Tidak” dengan tegas atas usulan larangan kasino di negara kecil itu. Referendum diselenggarakan setelah kelompok penekan IG Volksmeinung mengklaim bahwa “banjir kasino” menodai reputasi internasional negara yang berukuran sama dengan kota Brussel.
Pemerintah dan Pangeran Menentang Larangan
Kelompok penekan berkampanye untuk larangan tersebut, dengan alasan bahwa Liechtenstein berada dalam daftar hitam internasional untuk waktu yang sangat lama dan hanya menyelamatkan reputasinya setelah melonggarkan undang-undang kerahasiaan bank sepuluh tahun yang lalu. IG Volksmeinung khawatir Liechtenstein berisiko diturunkan ke surga pajak yang teduh sekali lagi jika terus mendukung industri perjudian.
Namun, larangan itu tidak berlaku sejak awal. Baik pemerintah maupun Pangeran Liechtenstein menentangnya, mengatakan industri perjudian adalah bagian penting dari perekonomian negara dan bertanggung jawab atas banyak pendapatan yang masuk ke pundi-pundi Liechtenstein.
Pejabat negara mengklaim larangan itu terlalu radikal untuk mengatasi masalah seperti masalah perjudian. Sebaliknya, mereka menunjukkan manfaat dari pasar yang diatur dengan baik.
73% Pemilih Mengatakan “Ya” ke Kasino di Liechtenstein
Pemilih Liechtenstein berbagi sentimen tersebut. Seperti yang dilaporkan Euronews, sebanyak 73% orang yang memberikan suara dalam referendum menentang larangan kasino yang diusulkan, sementara hanya 27% memilih larangan yang akan diberlakukan.
Jumlah pemilih 70% mengejutkan banyak orang, tetapi menurut para ahli, itu adalah indikasi suatu negara mencoba untuk menegaskan dan menasihati pemerintah untuk tidak memperbaiki sesuatu yang tidak rusak.
